Size does matter.
Anda mengutamakan kualitas dan detail foto? Cari kamera yang sensornya gede, jangan cari yang resolusinya (megapixel) tinggi. Memang masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kualitas gambar, seperti image processor, kualitas dan ukuran lensa, sensitifitas sensor, dll. Tapi kali ini saya akan membatasi pembahasan resolusi vs ukuran sensor.

Mengapa 2 hal itu? Karena selama ini saya perhatikan, teman-teman yang ingin membeli kamera selalu mempermasalahkan ukuran gambar yang dinyatakan dalam satuan Mega Pixel ini.

Memang benar gambar yang bermegapixel besar dapat dicetak lebih besar pula dengan ketajaman lebih baik. Tapi perhitungan ketajaman ini hanya dibandingkan antara hasil cetak dengan gambar asli di komputer! Bukan antara hasil cetak dengan aslinya! Apabila detail dan kualitas foto pada file gambar adalah setara, maka pernyataan diatas bisa berlaku, tapi tidak demikian dengan kenyataannya!

ccd/cmos sensor merupakan komponen utama pada kamera, menggantikan film.

Fotografi adalah soal cahaya. Seberapa banyak cahaya yang ditangkap, seberapa tepat dan tajam cahayanya, seberapa lama cahaya ditangkap, seberapa banyak cahaya yang dilewatkan, dibuang, disaring, dll. Semua cahaya itu dikumpulkan dan difokuskan oleh lensa, diterima dan dibaca dan disimpan oleh sensor dalam bentuk digital.

Sensor tersebut dibagi menjadi sekian ribu kolom dan sekian ribu baris, yang membentuk sekian juta bidang kecil. Bidang kecil itu adalah sensor individu bagi setiap pixel yang disimpan dalam foto kita. Sebenarnya setiap sensor per pixel itu masih terdapat beberapa sensor individual yang lebih kecil lagi yang gunanya menangkap warna dasar  (RGB) pada setiap pixelnya.

Setiap pixel merupakan sensor yang sangat kecil, jadi yang ditangkap adalah secercah cahaya yang sangat sedikit untuk diterima dan dibaca. Andaikan setiap sensor dengan luas X mm2, kemudian dibagi menjadi 5 juta bagian (sekitar 5 megapixel), maka setiap pixel akan mendapat X/5 juta bagian cahaya yang berada di permukaan sensor.

Sekarang bila dengan ukuran sensor yang sama (X mm2), tetapi dibagi menjadi 10 juta bagian (sekitar 10mega pixel), maka setiap pixel hanya akan mendapat X/10 juta bagian cahaya yang diterima. Artinya hanya separuh jumlah cahaya daripada kondisi pertama.

Namun bila ukuran sensor diperbesar sehingga luasnya mencapai 4 kali lipat (4X mm2), dengan resolusi 10 juta bagian, maka setiap pixel mendapat cahaya 4X/10 juta= X/2,5 juta bagian. Artinya 2 kali lebih banyak cahaya yang diterima daripada kondisi pertama.

Apa akibatnya bila cahaya yang diterima setiap pixelnya berkurang? Gambar lebih gelap, detail yang ditangkap kurang, waktu yang dibutuhkan untuk menangkap cahaya semakin lama. Demikian pula sebaliknya.  Kesimpulannya? Dengan teknologi, lensa dan kondisi yang sama, ukuran sensor lebih besar bisa menghasilkan foto lebih baik, lebih cepat dan lebih detail.

Selama ini saya hanya bicara saja, apa kah artikel ini akan menjadi omong kosong tanpa bukti? Tentu tidak, saya sudah membuat 3 buah foto dengan obyek yang sama, pada kondisi dan waktu yang hampir sama. 

3 buah kamera (smartphone, kamera prosumer/semipro, dan DSLR) saya gunakan dengan setting semirip mungkin (ISO, Shutter, Aperture & Exposure). Hasilnya membuktikan bahwa dengan resolusi yang lebih rendah, ukuran sensor jauh lebih besar menghasilkan gambar jauh lebih tajam, detail dan warna yang akurat.

3 foto sate, diambil dengan 3 kamera berbeda pada kondisi yang sama.

3 foto urap (parutan kelapa), diambil dengan 3 kamera berbeda pada kondisi yang sama.

No comments

Leave your comment

In reply to Some User