Dulu waktu belum sadar dan masih nakal, aku sering sekali main-main dengan Windy. Pembawaan Windy yang easy going, banyak kenalan dan penggemar membuatku sangat dekat luar dalam dengan yang satu ini. Saat masih muda dulu, pada jamannya dia termasuk cantik dan modern. Tapi ternyata kudapatkan penyakit menular akibat virus yang dia sebarkan dan dengan cepat menyebar dikalangan penggemarnya. Itu semua akibat lingkungan dari pergaulan bebas saat itu.
Pada saat yang bersamaan, bermodalkan energi muda, kebebasan dan fasilitas aku juga suka icip sana, icip sini. Dunia terasa bebas tanpa ada tuntutan dan tanggung jawab. Aku sering main mata, walau hanya semalam, seminggu, sebulan dengan si X, si Y, dll.
Setelah cukup banyak bermain-main dan semakin dekat dengan selingan-selingan yang kutemui, aku mulai dekat dengan beberapa dan mulai terbawa dengan aliran dan ideologi yang mereka bawa. Aku mulai meninggalkan Windy dan semakin renggang hubunganku dengan dia, semakin kulihat semakin tua dan semakin tidak menarik dia. Dengan lingkungan baru, pergaulan dan wawasan yang lebih luas aku melihat si Windy yang mulai keteteran dengan saingan yang kurengkuh saat ini. Ia mulai mengikuti dan meniru hal-hal yang dilakukan oleh pasangan-pasanganku.
Untuk waktu yang lama, sekitar 5 tahun aku hidup berpasangan dengan si Mandy. Dia benar-benar memuaskanku, mulai dari kecantikannya baik luar maupun dalam, kecerdasannya dan kemampuannya memenuhi kebutuhanku sampai yang paling dalam. Dalam kurun waktu itu aku melihat beberapa teman-teman selinganku menghilang, ada pula yang dilamar dan berkeluarga. Saat yang sama pula, idealisme yang aku rangkul bersama Mandy semakin kuat dalam diriku, bahkan ada saat-saat aku menjadi seorang fanatis, yang mungkin menjengkelkan bagi sebagian orang. Namun sejalan waktu, aku menjadi lebih arif dan terbuka dengan pandangan-pandangan lain, walaupun aku masih mencintai ideologi yang aku pegang sampai saat ini.
Kemudian tiba masa-masa sulit, dimana aku melihat masa depan Mandy yang mulai suram. Saat itu pula muncul kehadiran adiknya Maggie, namun saat itu dia masih kecil, belum terlihat menarik hati. Walau benar-benar terlihat kemiripan mereka, tapi aku masih setia pada Mandyku.
Sampai akhirnya aku mulai selingkuh, harus melepas Mandy dari hidupku. Dia yang kupanggil Kukkie Bunny, kukenal pada masa masa ku baru mengenal Mandy. Sudah dua tahun ini aku coba untuk memasukkan dirinya dalam hidupku. Walau dia sepintar dan terbuka seperti Mandy, tapi masih ada hal yang belum memuaskan. Aku sudah mencoba mengubah penampilannya dengan Mandyku yang dulu, namun kecantikan dalam si Bunny masih berbeda dengannya.
Masih mengingat masa depan dengan Mandy yang suram, aku mulai melirik adiknya Maggie yang kini terlihat semakin matang, mandiri dan secantik kakaknya.
Beberapa hari lalu, aku mulai mendekatkan diri pada Maggie. Dan gayung pun bersambut, sepertinya dia mau menerima diriku dan aku bisa membuka hati padanya. Hari ini aku akan mencoba semakin memantapkan hubunganku dengan dirinya.
Hari ini aku galau. Galau setengah mati. Haruskah kutinggalkan Bunnyku dan beralih ke Maggie?
Galau, galau.